PENDAHULUAN
Dalam dunia
komunikasi kita sering mengenal istilah jaringan. Jaringan itu sendiri dapat
mempermudah kita dalam menghubungkan suatu PC dengan PC yang lainnya. Untuk
menghubungkan PC 1 dengan PC 2 maka diperlukan jaringan tanpa kabel dan jaringan
menggunakan kabel. Dalam kedua proses tersebut diperlukan tahap dalam
memudahkan menghubungkan antar PC tersebut, yaitu dengan menggunakan TCP/IP.
TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah
standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses
tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan
Internet.
Protokol TCP/IP dikembangkan pada
akhir dekade 1970-an hingga awal 1980 -an sebagai sebuah protokol standar untuk
menghubungkan komputer -komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan
yang luas (WAN).TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat
independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga
dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang
sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga
beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya
di Internet. Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat
semakin banyaknya kebutuhan terhadap jaringan komputer dan internet.
Dewasa ini perkembangan dunia
Internet semakin maju dan berkembang, selain browsing, chatting, dan lain
sebagainya, perkembangan sekarang sudah sampai ke VOIP (Voice Over Internet
Protocol) yang memungkinkan pengguna dapat mentransfer tidak hanya data namum
suara, streaming video, gambar dan lain sebagainya. Serta teknologi lain yang
telahmaju pesat ketimbang dunia otomotif maupun ilmu pengetahuan yang bersifar
sains yang mampu terlewatkan, karena bebrapa detik saja penemuan-penemuan serta
perkembangan dunia teknologi informasi terus meningkat. Internet Protocol (IP)
merupakan salah satu lapisan Internet referensi model DoD (setaraf dengan OSI
model) yang berfungsi memberikan alamat atau identitas logika sehingga kita
dapat melakukan aktivitas Internet.
Dengan menggunakan notasi angka
berjumlah 32 bit.IP address dikatakan alamat logika karena dibuat oleh
perangkat lunak dan secara dinamis dapat berubah jika peralatan kita pindah ke
jaringan lain. Jadi ada perbedaan dengan Mac Address yang diberikan secara
permanen oleh vendor pembuatnya pada saat peralatan atau hardware tersebut
dibuat.
IP memiliki tiga fungsi utama :
1. Servis yang tidak bergaransi
(connetionless oriented).
2. Pemeahan (Fragmentation) dan
penyatuan paket.
3. Fungsi routing (meneruskan
paket).
Saat ini yang banyak dipakai adalah
IPv4 (IP version 4) yang tidak banyak mengalamai perubahan sejak RFC 791
dipublikasikan pada tahun 1991. IPv4 telah terbukti tangguh, mudah
diimplementasikan dan berperan dalam membesarkan Internetwork yang kecil
menjadi Internet yang global seperti sekarang ini.
PEMBAHASAN
Protokol yaitu suatu kesatuan
aturan yang harus ditaati oleh dua atau lebih station yang akan menentukan
bagaimana agar dapat berkomunikasi serta saling bertukar data / informasi /
file. Protokol TCP/IP merupakan protokol yang paling banyak digunakan pada
jaringan internet.
Sejarah TCP/IP
Konsep TCP/IP berawal dari
kebutuhan DoD (Departement of Defense) AS akan suatu komunikasi di antara
berbagai variasi komputer yg telah ada. Komputer-komputer DoD ini seringkali
harus berhubungan antara satu organisasi peneliti dg organisasi peneliti
lainnya, dan harus tetap sehingga pertahanan negara tetap berjalan selama
terjadi bencana, seperti ledakan nuklir. Oleh karenanya pada tahun 1969
dimulailah penelitian terhadap serangkaian protokol TCP/IP. Di antara -tujuan
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Terciptanya protokol-protokol
umum, DoD memerlukan suatu protokol yg dapat ditentukan untuk semua jaringan.
2. Meningkatkan efisiensi
komunikasi data.
3. Dapat dipadukan dengan teknologi
WAN (Wide Area Network) yg telah ada.
4. Mudah dikonfigurasikan.
Tahun 1968 DoD ARPAnet (Advanced
Reseach Project Agency) memulai penelitian yg kemudian menjadi cikal bakal
packet switching. Packet switching inilah yg memungkinkan komunikasi antara
lapisan network (dibahas nanti) dimana data dijalankan dan disalurkan melalui
jaringan dalam bentuk unit-unit kecil yg disebut packet. Tiap-tiap packet ini
membawa informasi alamatnya masing-masing yg ditangani dengan khusus oleh
jaringan tersebut dan tidak tergantung dengan paket-paket lain.Jaringan yg
dikembangkan ini, yg menggunakan ARPAnet sebagai tulang punggungnya, menjadi terkenal
sebagai internet.
Protokol-protokol TCP/IP
dikembangkan lebih lanjut pada awal 1980 dan menjadi protokol-protokol standar
untuk ARPAnet pada tahun 1983. Protokol-protokol ini mengalami peningkatan
popularitas di komunitas pemakai ketika TCP/IP digabungkan menjadi versi 4.2
dari BSD (Berkeley Standard Distribution) UNIX. Versi ini digunakan secara luas
pada institusi penelitian dan pendidikan dan digunakan sebagai dasar dari
beberapa penerapan UNIX komersial, termasuk SunOS dari Sun dan Ultrix dari Digital.
Karena BSD UNIX mendirikan hubungan antara TCP/IP dan sistem operasi UNIX,
banyak implementasi UNIX sekarang menggabungkan TCP/IP.
Selain Department of defense (DOD)
yang juga mengembangkan TCP/IP adalah Defense Advanced Research Projects Agency
(DARPA) Internet Protocoldikembangkan pertama kali oleh Defense Advanced
Research Projects Agency(DARPA) pada tahun 1970 sebagai awal dari usaha untuk
mengembangkan protokol yang dapat melakukan interkoneksi berbagai jaringan
komputer yang terpisah, yang masing-masing jaringan tersebut menggunakan
teknologi yang berbeda. Protokol utama yang dihasilkan proyek ini adalah
Internet Protocol(IP). Riset yang sama dikembangkan pula yaitu beberapa
protokol level tinggi yang didesain dapat bekerja dengan IP. Yang paling
penting dari proyek tersebut adalah Transmission Control Protocol(TCP), dan
semua grup protocol diganti dengan TCP/IP suite. Pertamakali TCP/IP diterapkan
di ARPANET, dan mulai berkembang setelah Universitas California di Berkeley
mulai menggunakan TCP/IP dengan sistem operasi UNIX.
Arsitektur TCP/IP
• Arsitektur TCP/IP tidaklah
berbasis model referensi tujuh lapis OSI, tetapi menggunakan model referensi
DARPA. Seperti diperlihatkan dalam diagram, TCP/IP merngimplemenasikan
arsitektur berlapis yang terdiri atas empat lapis.
• Empat lapis ini, dapat dipetakan
(meski tidak secara langsung) terhadap model referensi OSI. Empat lapis ini,
kadang-kadang disebut sebagai DARPA Model, Internet Model, atau DoD Model,
mengingat TCP/IP merupakan protokol yang awalnya dikembangkan dari proyek
ARPANET yang dimulai oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat.
Setiap lapisan yang dimiliki oleh
kumpulan protokol (protocol suite) TCP/IP diasosiasikan dengan protokolnya
masing-masing. Protokol utama dalam protokol TCP/IP adalah sebagai berikut:
• Protokol Lapisan Aplikasi: bertanggung jawab untuk menyediakan akses
kepada aplikasi terhadap layanan jaringan TCP/IP.
Protokol ini mencakup :
– Dynamic Host Configuration
Protocol (DHCP),
– Domain Name System (DNS),
– Hypertext Transfer Protocol
(HTTP),
– File Transfer Protocol (FTP),
– Telnet,
– Simple Mail Transfer Protocol
(SMTP),
– Simple Network Management
Protocol (SNMP), dan masih banyak protokol lainnya.
– Dalam beberapa implementasi stack
protokol, seperti halnya Microsoft TCP/IP, protokol-protokol lapisan aplikasi
berinteraksi dengan menggunakan antarmuka Windows Sockets (Winsock) atau
NetBIOS over TCP/IP (NetBT).
• Protokol Lapisan antar-host:
berguna untuk membuat komunikasi menggunakan sesi koneksi yang bersifat
connection-oriented atau broadcast yang bersifat connectionless.
Protokol dalam lapisan ini adalah :
– Transmission Control Protocol
(TCP) dan
– User Datagram Protocol (UDP).
• Protokol Lapisan internetwork:
bertanggung jawab untuk melakukan pemetaan (routing) dan enkapsulasi
paket-paket data jaringan menjadi paket-paket IP.
Protokol yang bekerja dalam lapisan
ini adalah :
– Internet Protocol (IP),
– Address Resolution Protocol
(ARP),
– Internet Control Message Protocol
(ICMP), dan
– Internet Group Management
Protocol (IGMP).
• Protokol lapisan antarmuka
jaringan: bertanggung jawab untuk meletakkan frame-frame jaringan di atas media
jaringan yang digunakan.
TCP/IP dapat bekerja dengan banyak
teknologi transport, mulai dari teknologi transport dalam LAN (seperti halnya
Ethernet dan Token Ring), MAN (Metropolitan Area Network) dan WAN – Wide Area
Network (seperti halnya dial-up modem yang berjalan di atas Public Switched
Telephone Network (PSTN), Integrated Services Digital Network (ISDN), serta
Asynchronous Transfer Mode (ATM)).
Layanan Protokol TCP/IP
Berikut ini adalah layanan
tradisional yang dapat berjalan di atas protokol TCP/IP:
• Pengiriman berkas (file transfer). File Transfer Protocol (FTP) memungkinkan
pengguna komputer yang satu untuk dapat mengirim ataupun menerima berkas ke
sebuah host di dalam jaringan. Metode otentikasi yang digunakannya adalah
penggunaan nama pengguna (user name) dan password'', meskipun banyak juga FTP
yang dapat diakses secara anonim (anonymous), alias tidak berpassword.
(Keterangan lebih lanjut mengenai FTP dapat dilihat pada RFC 959.)
• Remote login. Network terminal Protocol (telnet) memungkinkan
pengguna komputer dapat melakukan log in ke dalam suatu komputer di dalam suatu
jaringan secara jarak jauh. Jadi hal ini berarti bahwa pengguna menggunakan
komputernya sebagai perpanjangan tangan dari komputer jaringan tersebut.
(Keterangan lebih lanjut mengenai Telnet dapat dilihat pada RFC 854 dan RFC
855.)
• Computer mail. Digunakan untuk menerapkan sistem surat elektronik. (Keterangan lebih lanjut
mengenai e-mail dapat dilihat pada RFC 821 RFC 822.)
• Network File System (NFS). Pelayanan akses berkas-berkas yang dapat
diakses dari jarak jauh yang memungkinkan klien-klien untuk mengakses berkas
pada komputer jaringan, seolah-olah berkas tersebut disimpan secara lokal.
(Keterangan lebih lanjut mengenai NFS dapat dilihat RFC 1001 dan RFC 1002.)
• Remote execution. Memungkinkan pengguna komputer untuk menjalankan
suatu program tertentu di dalam komputer yang berbeda. Biasanya berguna
jika pengguna menggunakan komputer yang terbatas, sedangkan ia memerlukan
sumber yg banyak dalam suatu sistem komputer.
Ada beberapa jenis remote
execution, ada yang berupa perintah-perintah dasar saja, yaitu yang dapat
dijalankan dalam system komputer yang sama dan ada pula yg menggunakan sistem
Remote Procedure Call (RPC), yang memungkinkan program untuk memanggil subrutin
yang akan dijalankan di sistem komputer yg berbeda. (sebagai contoh dalam
Berkeley UNIX ada perintah rsh dan rexec.)
• Name server yang berguna sebagai penyimpanan basis data nama host
yang digunakan pada Internet (Keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada
RFC 822 dan RFC 823 yang menjelaskan mengenai penggunaan protokol name server
yang bertujuan untuk menentukan nama host di Internet.)
Keunggulan Protokol TCP/IP
Perkembangan TCP/IP yang diterima
luas dan praktis menjadi standar defacto jaringan komputer berkaitan dengan
ciri-ciri yang terdapat pada protokol itu sendiri yang merupakan keunggulun
dari TCP/IP, yaitu :
- Perkembangan protokol TCP/IP menggunakan standar protocol terbuka ,
sehingga tersedia secara luas. Semua orang bisa mengembangkan perangkat
lunak untuk dapat berkomunikasi menggunakan protocol ini. Hal ini membuat
pemakaian TCP/IP meluas dengan sangat cepat, terutama dari sisi pengadopsian
oleh berbagai sistem operasi dan aplikasi jaringan.
- Tidak tergantung pada perangkat keras atau sistem operasi jaringan
tertentu, sehingga TCP/IP cocok untuk menyatukan bermacam macam network,
misalnya Ethernet, token ring, dial-up line, X-25 net dan lain lain.
- Cara pengalamatan bersifat unik dalam skala global , memungkinkan
computer dapat mengidentifikasi secara unik komputer yang lain dalam seluruh
jaringan, walaupun jaringannya sebesar jaringan worldwide Internet. Setiap
computer yang tersambung dengan jaringan TCP/IP (Internet) akan memiliki
address yang hanya dimiliki olehnya.
- TCP/IP memiliki fasilitas routing dan jenis -jenis layanan lainnya yang
memungkinkan diterapkan pada internetwork seperti Microsoft Windows dan
keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen.
Internet Protokol Versi
4 (IPv4)
IP adalah protokol yang
memberikan alamat atau identitas logika untuk peralatan di jaringan . IPv4
adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protocol
jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah
32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer
atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia.
Representasi alamat :
Alamat IP versi 4 umumnya
diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted-decimal notation), yang
dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8-bit. Dalam beberapa buku
referensi, format bentuknya adalah w.x.y.z. Karena setiap oktet berukuran
8-bit, maka nilainya berkisar antara 0 hingga 255 (meskipun begitu, terdapat
beberapa pengecualian nilai). Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat
dibagi dengan menggunakan subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni:
• Network Identifier/NetID atau Network Address (alamat jaringan)
yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host
berada. Dalam banyak kasus, sebuah alamat network identifier adalah sama dengan
segmen jaringan fisik dengan batasan yang dibuat dan didefinisikan oleh router
IP. Meskipun demikian, ada beberapa kasus di mana beberapa jaringan logis
terdapat di dalam sebuah segmen jaringan fisik yang sama dengan menggunakan
sebuah praktek yang disebut sebagai multinetting. Semua sistem di dalam sebuah
jaringan fisik yang sama harus memiliki alamat network identifier yang sama.
Network identifier juga harus bersifat unik dalam sebuah Internetwork. Jika
semua node di dalam jaringan logis yang sama tidak dikonfigurasikan dengan
menggunakan network identifier yang sama, maka terjadilah masalah yang disebut
dengan routing error. Alamat network identifier tidak boleh bernilai 0 atau
255.
• Host Identifier/HostID atau Host address (alamat host) yang
digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat host (dapat berupa workstation,
server atau sistem lainnya yang berbasis teknologi TCP/IP) di dalam jaringan.
Nilai host identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik
di dalam network identifier/segmen jaringan di mana ia berada.
Jenis-Jenis alamat :
Alamat IPv4 terbagi menjadi
beberapa jenis, yakni sebagai berikut:
1. Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk
sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah Internetwork IP. Alamat
unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one. Jika ada
sebuah intranet tidak yang terkoneksi ke Internet, semua alamat IP dalam
ruangan kelas alamat unicast dapat digunakan. Jika koneksi dilakukan secara
langsung (dengan menggunakan teknik routing) atau secara tidak langsung (dengan
menggunakan proxy server), maka ada dua jenis alamat yang dapat digunakan di
dalam Internet, yaitu public address (alamat publik) dan private address
(alamat pribadi).
- Alamat publik
adalah alamat-alamat yang telah
ditetapkan oleh InterNIC dan berisi beberapa buah network identifier yang telah
dijamin unik (artinya, tidak ada dua host yang menggunakan alamat yang sama)
jika intranet tersebut telah terhubung ke Internet.
- Alamat Privat
Untuk host-host di dalam sebuah
organisasi yang tidak membutuhkan akses langsung ke Internet, alamat-alamat IP
yang bukan duplikat dari alamat publik yang telah ditetapkan mutlak dibutuhkan.
Untuk mengatasi masalah pengalamatan ini, para desainer Internet mereservasikan
sebagian ruangan alamat IP dan menyebut bagian tersebut sebagai ruangan alamat
pribadi. Sebuah alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi tidak
akan digunakan sebagai sebuah alamat publik. Alamat IP yang berada di dalam
ruangan alamat pribadi dikenal juga dengan alamat pribadi atau Private Address.
Ruangan alamat pribadi yang ditentukan di dalam RFC 1918 didefinisikan di dalam
tiga blok alamat berikut:
• 10.0.0.0/8
• 172.16.0.0/12
• 192.168.0.0/16
Sementara itu ada juga sebuah ruang
alamat yang digunakan untuk alamat IP privat dalam beberapa sistem operasi: 169.254.0.0/16
2. Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar
diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast
digunakan dalam komunikasi one-to-everyone. Berbeda dengan alamat IP unicast
atau alamat IP multicast, alamat IP broadcast hanya dapat digunakan sebagai
alamat tujuan saja, sehingga tidak dapat digunakan sebagai alamat sumber. Ada empat buah jenis
alamat IP broadcast, yakni network broadcast, subnet broadcast,
all-subnets-directed broadcast, dan Limited Broadcast. Untuk setiap jenis
alamat broadcast tersebut, paket IP broadcast akan dialamatkan kepada lapisan
antarmuka jaringan dengan menggunakan alamat broadcast yang dimiliki oleh
teknologi antarmuka jaringan yang digunakan. Sebagai contoh, untuk jaringan Ethernet
dan Token Ring, semua paket broadcast IP akan dikirimkan ke alamat broadcast
Ethernet dan Token Ring, yakni 0xFF-FF-FF-FF-FF-FF.
3. Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar
diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau
berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many. Alamat IP
Multicast (Multicast IP Address) adalah alamat yang digunakan untuk
menyampaikan satu paket kepada banyak penerima. Dalam sebuah intranet yang
memiliki alamat multicast IPv4, sebuah paket yang ditujukan ke sebuah alamat
multicast akan diteruskan oleh router ke subjaringan di mana terdapat host-host
yang sedang berada dalam kondisi "listening" terhadap lalu lintas
jaringan yang dikirimkan ke alamat multicast tersebut. Dengan cara ini, alamat
multicast pun menjadi cara yang efisien untuk mengirimkan paket data dari satu
sumber ke beberapa tujuan untuk beberapa jenis komunikasi. Alamat multicast
didefinisikan dalam RFC 1112.
Kelas-Kelas Alamat :
Alamat IP versi 4 dibagi ke dalam
beberapa kelas, dilihat dari oktet pertamanya, seperti terlihat pada tabel.
Sebenarnya yang menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner yang
terdapat dalam oktet pertama (utamanya adalah bit-bit awal/high-order bit),
tapi untuk lebih mudah mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan
menggunakan representasi desimal.
Alasan klasifikasi ini antara lain :
- Memudahkan sistem pengelolaan dan
pengaturan alamat-alamat.
- Memanfaatkan jumlah alamat yang
ada secara optimum (tidak ada alamat yang terlewat).
- Memudahkan pengorganisasian
jaringan di seluruh dunia dengan membedakan jaringan tersebut termasuk kategori
besar, menengah, atau kecil.
- Membedakan antara alamat untuk
jaringan dan alamat untuk host/router
Kelas-kelas tersebut :
1. Kelas A
- Bit pertama IP address kelas A
adalah 0, dengan panjang net ID 8 bit dan panjang host ID 24 bit.
- IP address kelas A mempunyai
range dari 0-127. Jadi pada kelas A terdapat 128 network dengan tiap network
dapat menampung sekitar 16 juta host (255x255x255).
- IP address kelas A diberikan
untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar
2. Kelas B
- Dua bit pertama IP address kelas
B selalu diset 10 sehingga byte pertamanya selalu bernilai antara 128-191.
Network ID adalah 16 bit pertama dan 16 bit sisanya adalah host ID
- IP address kelas B ini mempunyai
range IP dari 128.0.xxx.xxx sampai 191.255.xxx.xxx,
- Jadi berjumlah 65.255 network
dengan jumlah host tiap network 255 x 255 host atau sekitar 65 ribu host.
3. Kelas C
- Tiga bit pertama IP address kelas
C selalu diset 110
- Network ID terdiri dari 24 bit
dan host ID 8 bit sisanya sehingga dapat terbentuk sekitar 2 juta network
dengan masing-masing network memiliki 256 host.
- IP address kelas C mulanya
digunakan untuk jaringan berukuran kecil seperti LAN.
4. Kelas D
IP address kelas D digunakan untuk
keperluan multicasting. 4 bit pertama IP address kelas D selalu diset 1110
sehingga byte pertamanya berkisar antara 224-247, sedangkan bit-bit berikutnya
diatur sesuai keperluan multicast group yang menggunakan IP address ini. Dalam
multicasting tidak dikenal istilah network ID dan host ID.
5. Kelas E
IP address kelas E tidak
diperuntukkan untuk keperluan umum. 4 bit pertama IP address kelas ini diset
1111 sehingga byte pertamanya berkisar antara 248-255.
Address Khusus :
Selain address yang dipergunakan
untuk pengenal host, ada beberapa jenis address yang digunakan untuk keperluan
khusus dan tidak boleh digunakan untuk pengenal host.
Address tersebut adalah :
1. Network Address, ex :
167.205.0.0
2. Broadcast Address, ex :
167.205.255.255
Note (1 & 2) : misal pada
alamat IP kelas B 167.205.9.35
3. Multicast Address, ex : IP kelas
D
Network address : Digunakan untuk mengenali suatu network pada
jaringan Internet
Broadcast address : digunakan untuk
mengirim/menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada
pada suatu network
Multicast Address : ditujukan untuk
keperluan group, bukan untuk host seperti pada kelas A, B dan C.
Address khusus ini tdk boleh
digunakan untuk keperluan IP address umum
Aturan Dasar Pemilihan network ID
dan host ID
- Network ID tidak boleh sama
dengan 127 èsebagai alamat loopback, yakni IP address yang digunakan oleh suatu
komputer untuk menunjuk dirinya sendiri
- Network ID dan host ID tidak
boleh sama dengan 255 è alamat broadcast
- Network ID dan host ID tidak
boleh sama dengan 0 è alamat network
- Host ID harus unik dalam suatu
network
IP Subnet
• Pembagian suatu kelompok alamat
IP menjadi bagian bagian yang lebih kecil lagi.
• Contoh :
~ kelas A subnet : 1111111.00000000.0000000.00000000
(255.0.0.0)
~ kelas B subnet :
1111111.11111111.0000000.00000000 (255.255.0.0)
~ kelas C subnet :
1111111.11111111.1111111.00000000 (255.255.255.0)
IPv4 Address Prefixes
Representasi prefix dari alamat
IPv4 adalah menunjukkan banyaknya jumlah alamat pada IPv4. Unutk menetukan
panjang notasi dari alamat prefix, kamu bisa memulainya dengan cara merubah
seluruh variable bit menjadi 0, kemudian konversi ke notasi decimal, dan
tambahkan potongan bit yang telah ditentukan(panjang prefix) diawal
pengalamatan.
Sebagai contoh, misalnya alamat
IPv4 adalah 131.107.0.0/16 memiliki 16 bit yang telah ditentukan (100000011
01101011). Awali pengalamatan dengan 16 bit sebelumnya yang telah ditentukan,
kemudian merubah 16 bit terahir menjadi bit 0, sehingga hasilnya menjadi
1000000111 01101011 00000000 00000000 atau 131.107.0.0. Kemudian tinggal
menambahkan potongan bit yang telah ditentukan (/16) untuk merepresentasikan
alamat prefix dari 131.107.0.0/16.
KESIMPULAN
TCP/IP adalah standar komunikasi
data yang digunakan oleh komunitas internet dalam tukar-menukar data dari satu
komputer ke komputer lain. Standar diperlukan agar antar komputer terjadi
kesepakatan tentang tatacara pengiriman dan penerimaan data sehingga data dapat
dikirimkan dan diterima dengan benar. Data tersebut diimplementasikan dalam
bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang diberikan
kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack.
TCP/IP memiliki 4(empat)layer, yaitu :
1. Layer Applikasi
2. Layer Transport
3. Layer Internetwork
4. Layer networks interface
IP (Internet Protocol) adalah protocol yang mengatur komunikasi
data computer di internet. Komputer-komputer yang terhubung ke internet
berkomunikasi dengan protocol ini. Untuk saat ini protokol jaringan yang
digunakan adalah Internet Protokol versi4 (IPv4), dimana kelemahan utamanya
untuk saat ini adalah jumlah alokasi alamat yang sedikit. IPv4 yang merupakan
pondasi dari Internet telah hampir mendekati batas akhir dari kemampuannya
untuk memberikan pengalamatan, dan IPv6 yang merupakan protokol baru telah
dirancang untuk dapat menggantikan fungsi IPv4.
REFERENSI
Internet :
http://nic.unud.ac.id/~lie_jasa/A05%20%20ARTIKEL%20TCP%20IP%20_kelompok%205_.pdf
http://www.pdf.kq5.org/Cara-Kerja-TCP/IP.html
http://www.softinsys.com/makalah/Arsitektur_Protokol_TCP-IP.pdf
www.umm.ac.id/files/file/nasar/Konsep-osi-tcpip.ppt
118.98.201.43/ebook/manual-MIKROTIK/Mikrotik/TCP%20IP
http://id.wikipedia.org/wiki/Transmission_Control_Protocol/Internet_Protocol
http://repo.kuliah.uajy.ac.id/55/2-tcp-ip.ppt
l
Tidak ada komentar:
Posting Komentar